Pola handling buyer property syariah


Pola handling buyer property syariah

1. Tujuan untuk membantu
Sejak awal menawarkan properti, niatkan dulu aja untuk membantu orang lain. Tanpa berharap closing. Klo konsumen kita sudah menghubungi, artinya mereka membutuhkan bantuan Anda untuk tahu lebih jauh tentang product knowledge proyek properti Anda

2. Tulus tanpa bulus

Sepenuh hatilah dalam memberikan pelayanan. Hasil biar Allah yang nentukan. Hati yang tulus, akan terdengar dari ucapan, terlihat dari gerakan, terbaca dari tulisan. Beda koq rasanya.

3. Tanya kebutuhan
Dalam komunikasi dgn konsumen, alangkah baiknya banyak bertanya. Jangan kaku. Tanya santai aja. Pertanyaan2 yang cerdas, menghasilkan jawaban yang juga jelas.
Terkadang juga dibutuhkan pertanyaan2 santai namun penting.

Contoh: "Sekarang kerja ato usaha kakak?"

Dari jawaban yg diberikan, kita bisa mengetahui dia bakal ngambil Cash ato Credit. Karyawan cenderung Credit, pengusaha cenderung Cash, untuk invest.

4. Temukan permasalahan
Saat banyak pertanyaan yang diajukan, dijawab. Barulah kita bisa tahu properti spt apa yg dibutuhkan.
Ga hanya tipe, besaran cicilan, letak posisi unit, bahkan sang konsumen adalah typical investor ato end user pun bakal tahu.

5. Tunjukkan solusi
Setelah "data" dari semua jawaban didapati. Disaat yang sama, kita mendapat bayangan kebutuhan konsumen. Lalu kita "leading" mereka untuk mengambil unit yang tepat sesuai kebutuhannya. BUKAN membiarkan mereka memilih sebebas2nya. Kita yang arahkan dan kasi masukan. Barulah mereka yang menentukan.